Headlines News :
Home » » Kemajuan Teknologi dan Kenyataan Pastoral

Kemajuan Teknologi dan Kenyataan Pastoral

Written By Kireina on Monday, April 30, 2012 | 7:09 PM

Dengan kehidupan yang diwarnai oleh informasi digital cyberspace pada masa kini, maka sesungguhnya tugas pewartaan menjadi lebih mudah dilakukan. Meskipun demikian, mesti diakui bahwa sarana teknologi informasi dan komunikasi yang sudah menyentuh hampir seluruh wilayah di Indonesia adalah masih sebatas handphone. Internet sendiri masih belum dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang tinggal di pelosok-pelosok, tak terkecuali umat Katolik di Keuskupan Sibolga yang sebagian besar tempat tinggalnya masih belum dimasuki oleh jaringan internet.

Di wilayah Keuskupan Sibolga, baru beberapa paroki saja yang sudah bisa mengakses internet yakni antara lain: Paroki Katedral Sibolga, Paroki Padangsidempuan, Paroki St. Maria Gunungsitoli, Paroki St. Perawan Maria Diangkat ke Surga Telukdalam dan Paroki Hati Kudus Yesus Telukdalam. Pertanyaan sekarang ialah sudah sejauh mana sarana cyberspace itu dimanfaatkan secara maksimal dalam melaksanakan karya pastoral dan pewartaan?

Belum Maksimal

P. Samuel Gulö Pr dalam pembicaraan dengan tim majalah Warta Keuskuupan Sibolga (WARKES), menerangkan bahwa pada tahun 2012 ini, seiring dengan kegiatan Pusat Pastoral (PUSPAS) Keuskupan Sibolga, Paroki St. Theresia Katedral Sibolga sedang mencoba mengimplementasikan ajaran sosial Gereja yang sasaran utamanya adalah masyarakat akar rumput (grass root). Bekerja sama dengan PUSPAS, Paroki Katedral sedang menggalakkan program Pendampingan kelompok-kelompok basis seperti pendampingan terhadap kelompok nelayan di Sarudik. Agar program ini bisa berjalan dengan baik, maka Paroki Katedral secara khusus menyediakan seorang karyawan berpengalaman ditambah dengan seorang tenaga lain dari paroki yang telah dilatih oleh PUSPAS. Kedua orang ini bertugas memberikan perhatian secara khusus bagi pendampingan kelompok nelayan di Sarudik. Apabila program di Sarudik ini berjalan dengan lancar dan memberikan implikasi positif bagi pengembangan kelompok nelayan, maka kegiatan yang sama juga akan dilaksanakan di Ketapang. Sementara itu, pendampingan untuk kelompok para supir di Bonandolok juga sedang direncanakan pelaksanaannya.

Dalam menjalankan program-program paroki seperti ini, misalnya pempublikasian kegiatan itu sendiri, P. Samuel mengakui bahwa penggunaan jaringan internet masih belum maksimal. Media yang lebih sering digunakan masih sebatas majalah Komunikasi Paroki (Kompak) dan peralatan elektronik lainnya seperti komputer, handphone dan Proyektor LCD (Liquid Crystal Display).

Keterbatasan SDM

Sesungguhnya Paroki Katedral Sibolga telah mempunyai website dengan alamat http://www.katedral.sibolga.org. Akan tetapi pemanfaatannya sebagai media komunikasi dan pewartaan masih belum maksimal serta pengelolaannya juga masih belum profesional. Penyebabnya menurut beliau adalah belum ada SDM di paroki yang mampu mengelola website tersebut. Walau demikian, apa yang sudah diupayakan selama ini berkaitan dengan pemakaian jaringan internet ini merupakan langkah awal untuk melakukan peningkatan di masa yang akan datang.

Menurut pemantauan tim majalah Warkes, website Katedral Sibolga ini telah mulai ditata dengan bagus sehingga tampilannya cukup menarik. Website ini tampak sederhana namun mempesona. Renungan-renungan setiap Hari Minggu dan Hari Raya selalu di-upload di dalamnya secara continue.
Pada kesempatan yang berbeda, tim majalah Warkes juga sempat berbicara dengan P. Honorius Ndruru OFMCap di sela-sela kunjungan kerjanya di Sibolga. Menurut Pastor Paroki St. Perawan Maria Telukdalam ini, sesungguhnya sarana teknologi informasi dan komunikasi itu memang sangat penting. Akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa umat yang notabene tinggal di stasi-stasi pedalaman masih belum mengenal media-media teknologi canggih itu karena sarananya memang belum ada, seperti jaringan internet. Di lain pihak, berbagai sarana digital yang ada di paroki, yang seyogyanya bisa mempergampang tugas pastoral tidak selalu bisa digunakan di stasi-stasi tertentu.

“Sekedar contoh, paroki mempunyai Proyektor LCD. Alat ini sebenarnya sangat membantu tenaga pastoral pada saat menyelenggarakan pelatihan di suatu stasi. Akan tetapi, peralatan digital ini tak bisa digunakan di stasi yang masih belum ada listriknya. Kendalanya di situ”, jelas P. Honorius memberikan contoh.

Senada dengan penjelasan P. Samuel Gulö Pr, P. Honorius Ndruru juga mengatakan bahwa media komunikasi yang lazim digunakan di paroki yang dia gembalakan adalah buletin paroki (Turia Paroki). Buletin ini diharapkan sebagai media komunikasi antara paroki dengan umat di stasi-stasi. Akan tetapi keterbatasan SDM dan waktu yang tersita untuk kegiatan pastoral lainnya membuat buletin ini sering terlambat penerbitannya.
Harapan Kepada Biro Komsos

Disadari bahwa pada umumnya tenaga-tenaga yang tersedia di hampir semua paroki yang ada di wilayah Keuskupan Sibolga masih belum mengerti bagaimana memanfaatkan dan mengelola media komunikasi yang ada di paroki. Sebagai contoh, banyak di antara para sekretaris paroki yang masih belum mampu membuat buletin/majalah paroki. Untuk paroki-paroki yang sudah bisa mengakses internet, kesulitan yang muncul ialah tidak tersedianya tenaga yang tahu dan mampu mengelola serta memanfaatkan jaringan internet tersebut sebagai media publikasi dan pewartaan.

Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, kedua pastor di atas mengemukakan usul sekaligus harapan agar Biro Komsos Keuskupan Sibolga berkenan memprogramkan pelatihan bagi tenaga-tenaga pastoral paroki sehingga paroki-paroki di wilayah Keuskupan Sibolga bisa terbantu dalam hal penggunaan dan pengelolaan media komunikasi, baik media tulis maupun media berbasis cyberspace.

Menurut P. Honorius Ndruru, di samping memberikan pelatihan, Biro Komsos juga diharapkan turun ke lapangan untuk memberikan pendampingan bagi tenaga-tenaga pastoral yang sudah dilatih itu. Dengan itu, pelatihan yang sudah diberikan sebelumnya bisa dievaluasi secara langsung di lapangan, sejauh mana pelatihan itu sudah terlaksana dan mencapai tujuan yang diharapkan. ■ [Frans R. Zai]
Share this article :

0 comments:

Tulis Komentar Anda

Gunakan Account Gmail untuk menuliskan komentar anda!

Bacaan Hari Ini

Popular Post

 
Dikelola Oleh : Biro KOMSOS
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2009. RELIGIOUS - All Rights Reserved
Religious | Membangun Gereja Mandiri, Solider dan Membebaskan.