Dalam rangka menindaklanjuti hasil Sinode Keuskupan Sibolga, Pusat Pastoral mengadakan pertemuan bersama dua dekanat (Nias dan Tapanuli) di Gunungsitoli, 16-17 Juni 2010. Pertemuan bersama ini dimaksudkan untuk membuka wawasan para petugas pastoral dari dua dekanat di bidang politik.
Tampil sebagai narasumber dalam pertemuan ini, Bapak Nikolas Simanjuntak staf ahli DPR RI berhasil membuka wawasan para petugas pastoral yang kebanyakan imam. Kepada para imam dan petugas pastoral awam dari paroki-paroki, putera kelahiran Barus ini menekankan bahwa politik itu adalah panggilan setiap anggota Gereja. “Panggilan berpolitik adalah konsekuensi dari janji baptis setiap anggota Gereja Katolik” ungkap beliau.
Dalam liturgi paska Gereja Katolik, ada satu ritus yang selalu diulang. Ritus dimaksud adalah pengulangan janji baptis. Janji baptis itu berbunyi: “Sanggupkah saudara berjuang melawan segala tindakan dan kebiasaan yang tidak adil atau tidak jujur dan yang melanggar hak-hak azasi manusia?”. Menurut bapak Nikolas, keterlibatan dalam politik bertujuan untuk menegakkan hak azasi manusia.
Dalam sesi evaluasi, mayoritas peserta mengaku beruntung mendapatkan masukan tentang politik ini. Setelah mendapatkan masukan, para peserta menyadari pentingnya peran mereka dalam kehidupan bermasyarakat. Para peserta mayoritas menyadari besarnya peran mereka dalam membuat perubahan di lingkungan masing-masing.
0 comments:
Tulis Komentar Anda
Gunakan Account Gmail untuk menuliskan komentar anda!