Evaluasi dan pertemuan pastoral sebagai bagian dari program tahunan pastoral Keuskupan Sibolga berlangsung 22-25 November 2011 di RUPER Laverna Gunungsitoli. Pertemuan ini diikuti oleh semua pastor paroki, ketua komisi biro dan lembaga, para pastor dan petugas pastoral di lingkungan Keuskupan Sibolga.
Evaluasi dan pertemuan ini merupakan pertemuan dan rangkuman akhir dari evaluasi-evaluasi dan pertemuan di paroki yang sudah berlangsung sepanjang bulan Oktober 2011. Evaluasi program pastoral dari paroki-paroki, dan unit kerja pastoral lain seperti komisi, biro dan lembaga terlebih dahulu dirangkum oleh pengurus harian PUSPAS. Rangkuman ini kemudian dikritisi oleh peserta Evaluasi dan Pertemuan Pastoral Keuskupan Sibolga.
Evaluasi dan pertemuan pastoral dibuka oleh Mgr Ludovicus. Dalam bimbingan dan arahan bapak uskup melihat banyak kemajuan yang sudah dicapai oleh keuskupan pasca sinode. Menurut bapak uskup ada kemajuan tapi juga masih ada yang perlu diperbaiki. Proses yang sedang berlangsung seperti spiral. “Kita berada pada rel yang tepat” bapak uskup menekankan bahwa jalan yang ditempuh keuskupan sekarang ini dengan PUSPAS akan berhasil lebih baik. Sekarang bapak uskup merasakan bahwa berpastoral sudah lebih gampang, karena umat sudah bisa menerima perubahan-perubahan baru yang ditawarkan demi percepatan kemajuan pastoral di keuskupan Sibolga.
Bapak uskup melihat ke depan tujuan dari pastoral harus memberdayakan umat. Pemberdayaan umat dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok basis gerejani. “Akhirnya memang mesti terbentuk kelompok basis Gerejani, dimana setiap orang terlibat”, Lebih jauh bapak uskup meminta agar di keuskupan Sibolga terbentuk pastoral partisipatif.[p3m]
Evaluasi dan pertemuan ini merupakan pertemuan dan rangkuman akhir dari evaluasi-evaluasi dan pertemuan di paroki yang sudah berlangsung sepanjang bulan Oktober 2011. Evaluasi program pastoral dari paroki-paroki, dan unit kerja pastoral lain seperti komisi, biro dan lembaga terlebih dahulu dirangkum oleh pengurus harian PUSPAS. Rangkuman ini kemudian dikritisi oleh peserta Evaluasi dan Pertemuan Pastoral Keuskupan Sibolga.
Evaluasi dan pertemuan pastoral dibuka oleh Mgr Ludovicus. Dalam bimbingan dan arahan bapak uskup melihat banyak kemajuan yang sudah dicapai oleh keuskupan pasca sinode. Menurut bapak uskup ada kemajuan tapi juga masih ada yang perlu diperbaiki. Proses yang sedang berlangsung seperti spiral. “Kita berada pada rel yang tepat” bapak uskup menekankan bahwa jalan yang ditempuh keuskupan sekarang ini dengan PUSPAS akan berhasil lebih baik. Sekarang bapak uskup merasakan bahwa berpastoral sudah lebih gampang, karena umat sudah bisa menerima perubahan-perubahan baru yang ditawarkan demi percepatan kemajuan pastoral di keuskupan Sibolga.
Bapak uskup melihat ke depan tujuan dari pastoral harus memberdayakan umat. Pemberdayaan umat dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok basis gerejani. “Akhirnya memang mesti terbentuk kelompok basis Gerejani, dimana setiap orang terlibat”, Lebih jauh bapak uskup meminta agar di keuskupan Sibolga terbentuk pastoral partisipatif.[p3m]
0 comments:
Tulis Komentar Anda
Gunakan Account Gmail untuk menuliskan komentar anda!