Masalah-masalah di Dekanat Tapanuli

Dekanat Tapanuli mengadakan sinode, 6-9 Oktober 2009. Prasinode adalah tahapan sidang di tingkat dekanat. Sibolga terdiri dari dua dekanat, Tapanuli dan Nias. Dekanat Nias sendiri akan mengadakan prasinode 13-16 Oktober 2009. Hasil prasinode di 2 dekanat di atas selanjutnya akan dibahas pada Sinode Keuskupan Sibolga, 12-16 November 2009 di Mela-Sibolga.

Berikut masalah-masalah pokok yang dihadapi di dekanat Tapanuli:
Ekonomi:
1. Banyak umat Katolik berekonomi lemah
2. Banyak umat Katolik kurang kreative berwisausaha
3. Banyak umat Katolik mempunyai lahan sempit (ltr belakang: penyerobotan tanah)
4. Banyak umat Katolik tidak memiliki pekerjaan
5. Pemanfaatan wadah pengembangan ekonomi belum maksimal

Politik:
1. Guru agama Katolik di sekolah negeri sangat kurang
2. Pendidikan politik sangat kurang
3. Penegakan hukum masih diskriminatif
4. Kurangnya sikap kritis profetis dalam politik

Hubungan Sosial:
1. Ketidaksetaraan gender dalam keluarga
2. Kurangnya perhatian orangtua terhadap keluarga
3. Semakin berkurangnya solidaritas antar warga
4. Relasi antar anggota keluarga kurang harmonis

Budaya:
1. Kegiatan adat lebih diutamakan daripada kegiatan Gereja
2. Semakin hilang rasa bergotongroyong
3. Banyak orang tua tidak sadar akan pentingnya pendidikan dalam keluarga
4. Kenakalan remaja
5. Semakin banyak orang beragama teoretis (agama hanya sekedar simbol/nama)

Gereja:
1. Umat malas ke Gereja
2. Kurangnya pemahaman umat tentang ajaran iman Katolik
3. Kebanyakan pelayan Gereja kurang berkualitas
4. Semakin banyak umat tidak bersedia dipilih menjadi pengurus Gereja
5. Tenaga imam kurang

Masalah-masalah pokok di atas hari ini, rabu (7/10/09) dibahas dengan mencari sebab-sebab kunci. Sebab-sebab kunci perlu agar Rencana Strategis Pastoral dapat ditetapkan demi kesejahteraan umat beriman. [p3m/sie publikasi sinode & jubileum)