Headlines News :
Home » » Visi

Visi

Written By Kireina on Wednesday, September 9, 2009 | 8:45 PM

Gereja
Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya akan Kristus, yang mengemban misi Kristus yang datang untuk menyelamatkan umat manusia. Karena itu Gereja menjadi sakramen keselamatan, yakni menjadi tanda dan sarana persekutuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia (LG 1). Persekutuan itu adalah umat Allah, Israel baru, Tubuh Mistik Kristus. Semua orang dipanggil untuk masuk ke dalamnya dan untuk melanjutkan misi Kristus mewujudkan Kerajaan Allah di dunia ini secara konkrit (bdk LG 9; 8; 5).

Mandiri
Mandiri berarti sanggup mengurus diri sendiri, dan berdaya untuk ikut serta membangun masyarakat yang lebih baik. Gereja Keuskupan Sibolga dirintis dan ditanamkan oleh para misionaris dari Eropah dengan tekun dan sabar, yang berkembang menjadi Gereja partikular sejak ditetapkan menjadi Prefektur Apostolik pada tanggal 17 November 1959 dan ditingkatkan menjadi keuskupan pada tanggal 18 November 1980. Dengan ditetapkannya menjadi keuskupan, Gereja Keuskupan sibolga tidak otomatis menjadi Gereja yang mandiri, tetapi masih harus berusaha untuk menjadi semakin dewasa. Dasar kemampuan untuk mandiri adalah iman yang dalam dan yang dihayati dalam hidup nyata, sehingga kokoh dan tidak dapat digoyahkan seperti rumah yang didirikan di atas batu (bdk Mat 7,24-25). Iman yang demikian memberi daya gerak bagi Gereja, seperti dikatakan Yesus: “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung itu akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu“ (Mat 17,20). Gereja yang mandiri adalah Gereja Awam, yakni di mana setiap orang telah dibaptis menyadari bahwa kehidupan Gereja merupakan tanggung-jawabnya. Kehidupan Gereja berada di atas kelima pilar ini: persekutuan (koinonia), pengajaran (kerygma), liturgi (leiturgia), karya sosial (diakonia) dan kesaksian iman (martyria). Oleh karena itu, untuk mewujudkan kemandirian itu Gereja Keuskupan Sibolga terus menerus berusaha memperdalam iman umat  dan mengakarkannya dalam budaya setempat lewat usaha-usaha inkulturasi, berusaha untuk memiliki petugas pastoral yang memadai dan bermutu, mempu menanggung beban finansial untuk menjalankan roda kehidupan Gereja.

Solider
Gereja yang mandiri mesti memiliki sikap solider. Solider berarti ada dan hidup bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk semua orang, karena dengan darahNya Kristus telah menebus semua suku dan bangsa (bdk Why 5,9). Karena itu Gereja Keuskupan Sibolga menghargai semua suku dan budaya, menghargai ekumene dan dialog antar agama. Bersaudara dengan semua orang dan menghormati serta melindungi alam ciptaan. Didorong oleh kasih akan sesama, Gereja Keuskupan Sibolga berusaha mengangkat harkat manusia, terutama mereka yang miskin (dalam arti luas), yang tertindas, tersingkir dan menderita. Berperan aktif dalam memperjuangkan keadilan dan perdamaian di tengah masyarakat. Sesuai dengan ajaran Konsili Vatikan II, Gereja Keuskupan Sibolga ikut serta mengusahakan kesejahteraan umum (bdk GS 26) melalui pengembangan ekonomi, sosial, budaya, dan keterlibatan dalam politik.

Membebaskan
Gereja yang mandiri dan solider akan membawa kebebasan baik untuk dirinya maupun untuk dunia sekitarnya, di mana kebaikan menang atas kejahatan, cinta kasih akan Allah dan sesama mendasari dan mewarnai seluruh hidup, sehingga orang tidak mengalami tekanan dan penderitaan karena penindasan, tapi sebaliknya hidup damai dan berbahagia. Gereja Keuskupan Sibolga berperan sebagai agen yang membebaskan dengan menjalankan Misinya (lihat Misi Keuskupan Sibolga), sehingga terwujud misi Kristus yang datang untuk: “Menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; … untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Luk 4,18-19).

Dengan menjalankan rencana strategis untuk kurun waktu 2010-2014, yang dihasilkan oleh Sinode Keuskupan 12-16 November 2009, melalui keterlibatan seluruh umat, dengan bantuan Roh Kudus, Gereja Keuskupan Sibolga semakin dapat mewujudkan Visi ini.
Share this article :

0 comments:

Tulis Komentar Anda

Gunakan Account Gmail untuk menuliskan komentar anda!

Bacaan Hari Ini

Popular Post

 
Dikelola Oleh : Biro KOMSOS
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2009. RELIGIOUS - All Rights Reserved
Religious | Membangun Gereja Mandiri, Solider dan Membebaskan.